INDONEWSPORTAL.COM – Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus berupaya mewujudkan konsep Smart City atau kota cerdas melalui berbagai program dan kegiatan yang terintegrasi dengan enam dimensi Smart City.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Mukodam, menegaskan bahwa langkah-langkah yang telah dilakukan sudah menunjukkan kemajuan signifikan dalam berbagai dimensi tersebut.
Salah satu contoh konkret adalah Festival Gunung Slamet, yang dipromosikan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) sebagai bagian dari dimensi Smart Branding. Festival ini telah menjadi agenda wisata nasional, menarik wisatawan dan meningkatkan citra Purbalingga di kancah nasional.
Selain itu, dalam dimensi Smart Society, Pemkab Purbalingga menggelar kegiatan Gebrak Gotong Royong, yang melibatkan masyarakat dalam berbagai aktivitas sosial dan lingkungan.
Sedangkan dalam dimensi Smart Economy, diadakan Roadshow Pemulihan Ekonomi yang bertujuan untuk menggerakkan roda ekonomi lokal melalui berbagai inisiatif dan kegiatan yang mendorong pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
"Kami berharap kegiatan rutin seperti ini bisa memperlancar proses penyusunan Masterplan Smart City sehingga dapat menemukan formulasi yang tepat dalam mewujudkan Purbalingga sebagai kota cerdas," ujar Mukodam dalam acara Bimbingan Teknis Penyusunan Masterplan Smart City dan Quick Win Program Unggulan Tahap 1 yang digelar Rabu, 12 Juni 2024.
Sebagai langkah awal, Pemkab Purbalingga telah menetapkan Surat Keputusan (SK) Bupati tentang Dewan Smart City yang melibatkan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, dan akademisi.
Selain itu, juga telah ditetapkan SK tentang Tim Pelaksana Smart City yang anggotanya terdiri dari seluruh sekretaris dinas, badan, dan kecamatan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Jiah Palupi Twihantarti, menjelaskan bahwa Purbalingga adalah salah satu dari sepuluh kabupaten/kota di Indonesia yang terpilih untuk mendapatkan pendampingan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI menuju Smart City.
“Tujuan dari bimtek tahap 1 ini adalah melakukan persiapan, perencanaan, dan koordinasi penyusunan Masterplan Smart City dan penentuan program Quick Win,” tuturnya.
Kegiatan bimbingan teknis ini juga bertujuan untuk menyusun prioritas pembangunan Smart City di daerah dalam jangka waktu lima hingga sepuluh tahun ke depan. Diskusi penentuan tujuan, sasaran, dan indikator keberhasilan program prioritas pembangunan Smart City juga menjadi bagian dari agenda ini.
Dengan adanya dukungan dan pendampingan dari Kemenkominfo, diharapkan Purbalingga dapat mengembangkan Smart City yang tidak hanya mengoptimalkan penggunaan teknologi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program unggulan di berbagai dimensi Smart City.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya Purbalingga sebagai kota cerdas yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan.